Hukuman Kebiri Fisik dan Kebiri Kimia

Pada hari ini tepatnya tanggal 25 Mei 2016, Presiden Joko Widodo secara resmi telah menandatangani Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang No 1 Tahun 2016 yakni tentang perubahan ke-2 Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2002 tentang "Perlindungan Anak" atau yang lebih dikenal dengan Perppu Kebiri sudah berlaku mulai hari ini.

Sebenarnya hukuman kebiri ini telah ada di Eropa sejak Abad Pertengahan. Dan pada zaman sekarang in, hukuman kebiri masih ada di berbagai negara, seperti Jerman, Ceko, Argentina, Israel dan masih banyak lagi negara lainnya yang masih menerapkan hukuman kebiri ini.

Hukuman kebiri ini terdiri dari dua macam yakni kebiri fisik dan kebiri kimiawi. Berikut ini adalah rincian dari dua macam hukuman kebiri tersebut.

1.Kebiri fisik

Kebiri ini dilakukan dengan cara mengamputasi organ se/ks eksternal pelaku pemerkosa, sehingga membuat pelaku kekurangan hormon testosteron. Kurangnya hormon testoteron ini akan banyak mengurangi dorongan se/ksual nya.

2.Kebiri kimiawi

Sedangkan hukuman kebiri kimia ini dilakukan dengan cara memasukkan zat kimia antiandrogen ke dalam tubuh pelaku agar produksi hormon testosteron di tubuh nya berkurang. Dan hasil akhirnya akan sama dengan kebiri fisik tadi.

Proses kebiri kimiawi ini bisa di lakukan dengan memberikan pil atau melalui suntikan hormon antiandrogen kepada pelaku. Kebiri kimia ini juga akan menimbulkan efek negatif lainnya kepada pelaku seperti penuaan dini pada tubuh dan cairan antiandrogen ini juga bisa mengurangi kepadatan tulang, sehingga risiko tulang keropos (osteoporosis) akan meningkat.

Jadi itulah macam-macam hukum kebiri dan dan cara pelaksanaan nya. Semoga dengan adanya hukuman seperti ini bisa membuat para pelaku kekerasan se/sual menjadi jera. Sehingga tidak ada lagi korban seperti Yuyun, Eno dan lainnya.

Share This Article :