MGZ4MqNcMWt8LGtdNGx9MWAazD8dyTEnBCM9
MASIGNCLEANLITE104

Berkunjung ke Museum Gudang Ransoem Kota Sawahlunto

Sawahlunto - Museum Gudang Ransoem merupakan salah satu museum tertua di Indonesia yang terletak di Jl.Abdul Rahman Hakim, Kecamatan Lembah Segar, Kota Sawahlunto Provinsi Sumatera Barat, Indonesia.

Jarak Museum ini dari Kota Padang (Ibukota Sumatera Barat) kurang lebih sekita 94 Km atau sekitar 2 jam perjalanan jika menggunakan angkutan darat.

Sedikit sejarah mengenai Kota Sawahlunto, Kota ini dahulunya merupakan penghasil batubara terbaik di Indonesia. Penambangan Batubara mulai dilakukan semenjak zaman penjajahan kolonial Belanda sampai Indoensia meredeka.

Untuk melakukan penambangan batubara di Sawahlunto ini, pihak kolonial mendatangkan ribuan pekerja. Pekerja-pekerja tersebut didatangkan dari berbagai suku bangsa di Indonesia mulai dari Jawa, Sunda, Bugis, dan suku-suku lainnya.

Berkunjung ke Museum Gudang Ransoem Kota Sawahlunto

Selain dari suku di Indonesia pihak kolonial juga mendatangkan pekerja dari luar Indonesia, sepert China, India, dan banyak lainnya. Pekerja-pekerja dari luar tersebut berinteraksi dengan masyarakat lokal yang berbudaya Minangkabau. Makanya hingga saat ini di Kota Sawahlunto banyak terdapat pertunjukan/atraksi yang tidak hanya berasal dari budaya Minangkabau saja.

Museum Gudang Ransoem  merupakan saksi bisu dari kegiatan-kegiatan para pekerja dan kegiatan lainnya yang ada di Tambang Batubara Sawahlunto. Pertama kali gudang ransum dibangun (1918) adalah untuk dijadikan kawasan dapur umum bagi para pekerja tambang.

Setelah Indonesia  merdeka, gedung ini digunakan sebagai Kantor Perusahaan Tambang Batu Bara Ombilin dan setelah itu berubah jadi  hunian bagi karyawan tambang batubara tersebut. Lalu pada tahun 2005, kawasan ini dikonservasi dan diresmikan sebagai museum oleh wakil presiden Yusuf Kalla.

Koleksi yang ada di Museum Gudang Ransum adalah seperti periuk raksasa, rangsang, dan beragam peralatan dapur umum lainnya yang berukuran besar. Selain itu, di museum ini juga terdapat foto-foto para pekerja paksa yang kakinya dirantai atau lebih dikenal dengan Orang Rantai, pakaian mandor, pakaian pekerja dan koki. Selain itu koleksi yang ada di museum ini lainnya adlaah seperti perlengkapan tambang batubara, baik yang modern (saat itu) dan maupun yang tradisional juga dilengkapi dengan contoh batu bara.

Wisata museum, selain menambah wawasan pengunjung melalui informasi-informasi sejarah yang disajikan dan dirangkum sedemikian rupa, ternyata juga bisa meningkatkan rasa cinta terhadap tanah air, karena dimuseum ini mereka bisa melihat perjuangan dan perjalanan bangsa zaman dulunya.
Share This Article :
50963148598017446