Pertemuan mereka diawali ketika Puteri Kaurwaki dan Pangeran Arya berusaha menyelamatkan diri dari pasukan Kerajaan Kalinga. Karena raja beserta permaisuri Kalinga telah dibantai oleh para pengkhianat kerajaan dan mereka juga ingin melenyapkan pewaris tahta kerajaan Kalinga yakni Pangeran Arya. Namum mereka berhasil kabur dengan dikawal oleh jendral setia kerajaan Kalinga.
Dalam pelarian tersebut bertemulah mereka dengan pangeran Ashoka yang jago bertarung dan bermain pedang. Mereka bisa bertemu karena pada saat itu Ashok sedang melakukan penyamaran sebagai rakyat biasa yang berprofesi sebagai prajurit bawahan kerajaan Magadha.
Ketika Ashok berkenalan dengan Putri Kaurwaki ia memakai nama samaran yakni "Pawan" dan saat itu Ashok tidak tahu bahwa Kaurwaki dan Arya yang dijumpainya adalah pewaris tahta kerajaan Kalinga. Begitupun sebaliknya Kaurwaki tidak tahu bahwa Pawan sebenarnya adalah Ashok, sang pewaris tahta kerajaan Magadha.
Waktupun terus berlalu Ashok pun jatuh cinta pada Kaurwaki, akhirnya mereka memutuskan untuk menikah. Belum lama setelah menikah Ashok harus kembali ke istana karena ada urusan penting. Ashoka pun berjanji kepada Kurwaki akan segera kembali jika urusannya telah selesai.
Setelah lama menanti namun sang kekasih tak kunjung kembali, namun Kaurwaki tetap setia menunggu karena dia yakin Pawan pasti kembali untuk dirinya. Singkat cerita dilain pihak yakni Pawan (Ashoka) telah resmi menjadi Raja di kerajaan Magadha. Dalam kisah ini Ashoka digambarkan menjadi jahat, ia rela menumpas semua saudara-saudara nya untuk menjadi penguasa Magadha.
Setelah penghianat dikerajaan Kalinga berhasil ditangkap dan dijatuhi hukuman, Kaurwaki dan Arya akhirnya bisa kembali ke Kalinga lalu Pangeran Arya yang masih bocah naik tahta. Setelah permasalahan internal teratasi, Kerajaan Kalinga akhirnya menjadi makmur, pendapatan rakyatnya meningkat, susu dan madu melimpah.
Setelah Ashoka berkuasa di Magadha kurang lebih delapan tahun, ia pun berniat untuk menaklukkan kerajaan Kalinga. Kabar ini pun sampai ke Kalinga dan rakyat Kalinga pun mulai bersiap diri untuk berperang. Karena kalah jumlah pasukan Putri Kaurwaki mempersenjatai ibu-ibu dan membentuk laskar perempuan.
Seluruh rakyat Kalinga mengatur strategi meskipun tahu kekuatan mereka tidak seimbangan dengan pasukan tentara dari Magadha yang dipimpin Ashok yang kejam. Singkat cerita, pertempuran antar Magadha dan Kalinga akhirnya terjadi.
Baca juga : Kisah Raja Ashoka Dengan Seorang Putri Dari Kalinga Putri Kaurwaki
Raja Ashok tidak menyadari bahwa pasukan yang dihadapinya tak lain adalah pasukan dari Kaurwaki, yang merupakan isteri yang selama ini dirindukannya. Sudah dapat diduga, pasukan Kalinga akhirnya kalah dan korban perang bergelimpangan.
Setelah meraih kemenangan dari Kalinga seorang pendeta Budha menghampiri Ashoka dan ia pun memberi selamat. Ia mengatakan Ashoka telah meraih dua kemenangan pada saat yang bersamaan. Satu menang melawan pasukan Kalinga dan satunya lagi, istrinya Devi telah melahirkan anak kembar yang diberi nama Mahinda dan Sanghamitta.
Walaupun Ashoka menang melawan Kalinga namun istrinya Devi mencibir kemenangan tersebut. Ia mengatakan kemenangan yang diraih oleh Ashok tak lain hanyalah air mata dari para janda-janda, jeritan anak yatim piatu dan mayat-mayat yang dibakar.
Mendengar hal itu Ashok menjadi bimbang, terlebih lagi setelah ia menemukan kuda putih yang pernah ditinggalkan bersama Kaurwaki yang terlantar di medan perang. Ia pun menyadari bahwa Kaurwaki ada di medan perang ia pun mulai mencari istrinya tersebut diantara tumpukan jenasah. Kisah ini menang sangat mengharukan.
Share This Article :