Peristiwa itu di mulai ketika nabi Ibrahim mendapat mimpi agar mengorbankan putranya Nabi Ismail. Karena mimpi seorang nabi merupakan cara penyampaian wahyu dari Allah dan beliaupun yakin itu perintah maka nabi Ibrahim pun mematuhi perintah Allah tersebut dan bersedia mengorbankan puranya.
Karena kepatuhan dan ke ikhlasan nabi Ibrahim lalu Allah mengganti korbannya, yang semula nabi ibrahim akan menyembelih putranya nabi Ismail lalu di ganti oleh Allah agar beliau menyembelih domba saja.

Acara ini memang menjadi puncak pada perayaan hari raya idul adha. Karena pada perayaan inilah masyarakat yang berada di garis menegah kebawah yang jarang ataupun yang tidak pernah memasak dan memakan daging bisa menikmatinya pada hari raya ini.
Biasanya kurban di lakukan di setiap masjid dan mushola di masing-masing daerah dan banyak hewan kurbannya pun berbeda di setiap masjidnya tergantung dari ekonomi warga sekitar. Jika banyak warga yang berkorban maka banyak jugalah hewan kurbannya begitu sebaliknya. Setelah semua hewan kurban di sembelih lalu di bagi-bagi dan di bungkus dengan kantong plastik.
Lalu panitia kurban mulai mengumumkan kepada warga yang mendapatkan kupon kurban agar menjemput daginng kurbannya ke mesjid yang sesuai dengan kuponnya. Dan berbahagialah orang-orang yang tidak mampu karena pada hari raya kurban ini mereka bisa memasak makanan yang sebelumnya tidak pernah di masaknya Di karenakan keterbatasan dan penghasilan yang pas-pasan membuat orang-orang yang tidak mampu tersebut tidak sanggup membeli daging yang harganya selangit
Share This Article :